JAKARTA, SUARADEWAN.com – Kapten Indonesia kembali melakukan audiensi dengan Kementerian ESDM di bilangan Medan Merdeka, Jum’at (21/12). Adapun isu yang dibawa Kapten Indonesia adalah memberikan kontribusi pemberdayaan sumber daya unggul yang bisa disandingkan dengan kebutuhan tenaga di Kementerian ESDM.
Ketua Umum Kapten Indonesia, Abdul Rauf, menjelaskan bahwa keterlibatan Kapten adalah bukan di perekrutan CPNS karena menurutnya Kementerian sudah memiliki profesionalismenya sendiri. Tapi lebih kepada perusahaan-perusahaan yang terkait dengan kebutuhan di Kementerian ESDM.
“Kapten akan terlibat kalau yang berkaitan dengan perusahaan-perusahaan dengan ESDM,” kata Abdul Rauf, saat audiensi bersama Kementerian ESDM di Medan Merdeka, Jum’at (21/12).
Lanjut Rauf, hal-hal yang terkait dengan program-program di ESDM akan disambut baik oleh Kapten Indonesia. Termasuk nantinya, membangun komunikasi aktif dan program kerja yang bisa disandingkan.
“Apapun program dari kementerian kita bisa merespon. Karena Anggota-anggota kita berada di tingkatan itu. Terlalu banyak orang-orang di akar rumput kalau dibutuhkan, tinggal kita mengasah SDM nya lewat LSP Kapten,” pungkas Abdul Rauf.
“Kementerian menyambut baik. Kapten Indonesia punya badan otonom salah satunya Lembaga Sertifikasi Profesi dan sudah komunikasi dengan BNSP dan beberapa waktu lagi akan audiensi dengan mereka,” lanjut pria berkelahiran Makassar ini.
Adapun, dalam audiensi tersebut sangat disambut baik. Menurut Abdul Rauf, jauh sebelumnya Kapten Indonesia dan Menteri ESDM sekarang memiliki hubungan yang sangat baik.
“Dan ESDM sangat welcome melihat semangat kapten. Ada historical kami bersama menteri ESDM yang sudah dekat secara emosional yang jauh sebelumnya beliau menjadi Menteri,” kata Rauf.
Diketahui, Kapten Indonesia lakukan audiensi bersama Kementerian ESDM yang disambut langsung oleh Staff Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Sampe L Purba.
Komunitas Penyedia Tenaga Kerja Internasional (KAPTEN) Indonesia gencar melakukan audiensi bersama sejumlah lembaga Kementerian. Hal itu dilakukan, sebagai sarana mensosialisasikan kehadiran Kapten Indonesia di tengah-tengah sumber daya manusia Indonesia yang sedang naik – turun. (aw)
