
JAKARTA, SUARADEWAN.com – Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (DEPINAS SOKSI), TB. Iman Ariyadi menyayangkan tindakan arogan Oetojo Oesman dan Moestahid Astari yang mengklaim Tim Konsolidasi SOKSI Bersatu (TKSB) adalah sah dan sesuai aturan organisasi.
Menurutnya, pengambilan keputusan terkait organisasi ada pada Musyawarah Nasional, Pleno, dan Rapat harian.
“TKSB tidak jelas landasan hukumnya, keabsahannya secara organisasi juga patut dipertanyakan. Kita semua tahu bahwa SOKSI hasil Munas X di Cilegon 2015 lalu adalah sah secara de-facto dan de-jure. Ada pendiri (Suhardiman) dan Presiden Jokowi hadir pada saat pengukuhan pengurus DEPINAS SOKSI,” papar Iman saat dihubungi, di Jakarta, Jumat (24/02/2017) malam.
Hal senada juga disampaikan Fatahillah Ramli salah satu Ketua Depinas SOKSI, dia menyatakan prihatin atas kondisi tersebut. Karena menurutnya tidak rasional ada pihak yang mengklaim organisasi itu sementara para pelaku dan saksi sejarah organisasi masih hidup dan aktif menjalankan roda organisasi.
“Pak Adolf Rachman itu sudah mengundurkan diri dari TKSB, resmi dan ada suratnya. Beliau adalah saksi hidup sejarah SOKSI, bersama Prof Thomas Suyatno menemani Pak Hardiman mendirikan SOKSI. Tidak rasional, saksi-saksi sejarah masih hidup, sudah wafat pun tidak etis mengklaim jerih payah Pendiri. Itu kembali kepada nurani personalnya, antara tidak punya malu beda tipis memang dengan nafsu berkuasa. Saya justru khawatir dengan Wirakarya yang diketuai anaknya, tidak ada terlihat aktivitas organisasinya itu,” beber Fatah.
Sementara itu, Bobby Suhardiman selaku Ketua Harian Dewan Pembina mengkritisi pernyataan Oetojo Oesman yang mengatakan Ade Komarudin tidak aktif pimpin SOKSI selama dua tahun.
“Siapa yang tidak aktif, jangan memberi pernyataan yang hanya sebatas asumsi, hal itu sangat subjektif dan bisa mengarah pada fitnah yang ditujukan kepada saudara Ade Komarudin,” tegas Bobby.
Profesor Thomas Suyatno, Dewan Pembina merasa kecewa dengan tindakan yang menurutnya ‘Avontourir Politic’ pihak yang berniat memecah belah SOKSI.
“Ingat organisasi ini pendiri Golkar. Jangan dipecah belah karena praktek petualang politik. Saya tidak termasuk dalam tim TKSB, karena tidak mau menjadi bagian pelaku manipulasi sejarah dan bohongi publik,” tegas Thomas. (SP)