JAKARTA, SUARADEWAN.com – Selain melakukan penataan kawasan pada 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang berada di daratan perbatasan RI-Malaysia, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga melakukan pembangunan jalan yang membentang dari Kalimantan Barat (Kalbar) hingga Kalimantan Utara (Kaltara).
“Untuk pengerjaan tujuh PLBN yang ada ini memang sudah selesai bangunan utamanya. Selanjutnya akan kita lakukan pembangunan tahap dua. Demikian dengan jalan akses menuju PLBN itu, juga akan kita tingkatkan,” ujar Menteri Basuki di Singkawang, Sabtu (18/3/2017.
Dijelaskan, Kementerian PUPR akan membangun jalan untuk jalan batas Serawak-Entikong-Balai Karangan-Kembayan sepanjang 42 kilometer, di antaranya akan dibuat empat lajur yang saat ini baru dikerjakan 3,5 kilometer dengan kontrak Rp. 436 miliar lebih.
“Demikian juga PLBN Aruk, akan dibangun jalan Galing-Sp. Tanjung-Aruk, akan dibangun jalan sepanjang 26,20 kilometer dengan nilai kontrak Rp. 352 miliar lebih. Dari jalur ini nantinya untuk akses menuju PLBN Aruk akan dibangun sepanjang 7 kilometer, juga dibuat untuk empat lajur,” terangnya Basuki kembali.
Seperti diketahui, pembangunan jalan lintas menuju PLBN telah terlaksana sejak 2015 hingga 2017 sepanjang 520,8 kilometer dari total 1.900 kilometer. Tahun ini, Kementerian PUPR menargetkan pertambahan jalan perbatasan di Kalimantan sepanjang 161,1 kilometer, sehingga nantinya menggenapkan total jalan perbatasan yang sudah tembus menjadi 1.582 kilometer.
Sementara, jalan yang belum tembus 318 kilometer yang ditargetkan akan selesai pada 2018 mendatang.
Demi melihat progres pembangunan jalan lintas PLBN, Presiden Joko Widodo telah melakukan perjalanan yang menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam melewati Kecamatan Putusibau ke Kecamatan Badau sebelum meresmikan PLBN terpadu di Badau Kalbar. (ms)