JAKARTA, SUARADEWAN.com – Konflik antara kelompok pro dan kontra perubahan di DPD telah menyeret lembaga tersebut dalam konflik internal yang berkepanjangan. Konflik tersebut telah mengalihkan banyak energi DPD untuk menyelesaikan persoalan internalnya.
“Sekarang DPD harus kembali membangun citra positifnya di hadapan rakyat untuk mendapat dukungan publik, jika kelompok pro perubahan tidak merubah citra ini maka perjuangan selama ini akan sia sia”. Ujar Fachrul Razi, Senator Dapil Aceh.
Senator Fachrul Razi menyerukan saatnya kita fokus berkerja untuk daerah, masih banyak persoalan otonomi daerah yang harus diselesaikan, persoalan ketimpangan dan kemiskinan didaerah. Harapan perubahan ada di pimpinan baru, ini yang harus kita dukung dan perkuat bersama untuk kebangkitan DPD.
Pasca pengucapan sumpah jabatan Ketua DPD RI terpilih oleh Mahkamah Agung, Senator Aceh ini menyerukan kepada seluruh anggota DPD untuk bersatu mengakhiri konflik dan mengajak senator lainnya untuk fokus pada kerja kerja memperjuangkan daerah.
“Mari Kita rekonsiliasi dan konsolidasi Di internal DPD RI. Malu kita selalu mempertontonkan wajah kita kepada rakyat dengan konflik internal yang tidak pernah selesai. Mari kita tunjukkan kenegarawanan kita dengan kekuatan dan persatuan DPD yang luar biasa.”
“Permasalahan DPD RI sudah selesai. Mari bergandeng tangan dan mendukung kepemimpinan DPD RI yang baru. MA sudah mengambil sumpah dan mari kita tunjukkan citra positif DPD RI kepada rakyat dan daerah. Mari kita galang kekuatan daerah dengan memperjuangkan kepentingan daerah. Dengan Semangat perubahan dan penguatan kelembagaan, Saya yakin, sisa 2,5 tahun kedepan, DPD RI akan jauh lebih baik. Sebagai Senator Muda yang sudah menjabat anggota DPD RI 2,5 Tahun, saya merasa jenuh kalau image DPD RI hanya rusuh pada saat paripurna”, tegas Senator Fachrul Razi.
Senator Fachrul Razy juga menyampaikan dukungannya kepada Pimpinan DPD yang baru.
“Saya mendukung perubahan dan pergantian pimpinan DPD RI, karena DPD Butuh perubahan, butuh kecepatan dan hasil dari kinerja yang ditunggu tunggu oleh Rakyat.”
“Pro kontra dalam proses pemilihan ketua selama ini merupakan sebuah proses pembelajaran dan pendewasaan terhadap lembaga dalam mencari identitas yang ideal”
Dalam sejarah dunia, tidak ada negara yang membangun parlemen yang ideal dalam waktu singkat, semua melewati proses yang panjang dan berliku. Kita harus belajar dari proses tersebut untuk menjadi seorang negarawan. (IKK)
