MEDAN, SUARADEWAN.com – Peristiwa penyerangan terduga pelaku teroris kembali terjadi, ditengah-tengah suara takbiratul ihram berkumandang, Markas Polda Sumatera Utara diserang dua pria dengan inisial SP (47) dan AR (30).
Peristiwa nahas tersebut, menewaskan satu petugas polisi bernama Aiptu Martua Sigalinging yang sedang beristirahat di salah satu dari tiga pos penjagaan di Markas Polda Sumatera Utara, tepat pada Minggu (25/07) pukul 03.00 WIB.
Belum diketahui apa motif dari penyerangan tersebut, tapi menurut Kapolri Tito Karnavian kedua tersangka tersebut adalah sel dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
“Kami sudah mensinyalir ada sel dari kelompok JAD yang punya niat melakukan serangan di sana,” kata Kapolri usai bersilahturahim dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Istana Negara Jakarta, Minggu (25/6).
Menurut mantan Kepala BNPT ini penyerangan ini paling tidak menyimpulkan bahwa ada semacam balas dendam. Sebab kata dia, telah ada penangkapan tiga orang terduga ISIS pada dua pekan lalu.
Mereka, bahkan tak segan-segan mengatakan bahwa polisi dianggap kafir harbi polisi menjadi prioritas serangan mereka.
Menurut saksi, pada saat para pelaku menyerang Aiptu Martua, Brigadir E Ginting sempat meminta tolong kepada rekan Brimob yang ada di pos lainnya.Datanglah Brogadir Novendri Sinaga, Bharatu Lomo Simanjuntak, dan Brigadir Karo Sekali langsung bergerak cepat mendatangi Brigadir E Ginting.
Polisi akhirnya melakukan tembakan terhadap pelaku, pelaku AR tewas di lokasi, sementara SP kritis. AR diketahui adalah warga Jalan Sisingamangaraja yang berprofesi sebagai penjual jus. Sedangkan SP merupakan warga Jalan Pelajar Ujung, Gang Kecil, Medan. Yang berprofesi sebagai penjual rokok. (aw/ko)