Soal Food Estate, Greenpeace: Uang Kita Terbuang Sia-sia untuk Proyek Gagal

Jakarta, SUARADEWAN.com – Food Estate yang digembar-gemborkan oleh pemerintah sebagai solusi untuk menjaga ketahanan pangan negara dalam menghadapi krisis global, dinilai gagal. Greenpeace Indonesia memaparkan temuannya di lapangan, bahwa ternyata hasil proyek itu tidak seindah yang dipromosikan.

“Menggunakan krisis pangan, pemerintah @jokowi merencanakan proyek Food Estate di berbagai wilayah Indonesia. Salah satunya di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, di mana 760 hektar hutan hujan dibabat untuk dijadikan kebun singkong yang dikerjakan oleh Kementerian Pertahanan di bawah arahan Menhan @prabowo, ” tulis Greenpeace dalam instagram @greenpeaceid, Senin (14/11).

Greenpeace Indonesia juga menyatakan, bahwa tanaman singkong yang digarap dalam proyek tersebut gagal: pohon dan daunnya kecil-kecil seperti hidup segan mati tak mau. Tidak hanya itu, kata Greenpeace, banyak alat berat ditinggalkan dan hamparan hutan jadi rusak.

“Nyatanya temuan kami di lapangan, menunjukkan berbagai kegagalan atas proyek lumbung pangan ini. Tanaman singkong dan daunnya kecil-kecil, bagai hidup segan mati tak mau, padahal sudah ditanam hampir setahun yang lalu, bahkan umbinya tumbuh di atas tanah karena tak mampu menembus lapisan tanah, berbagai alat berat ditinggalkan, dan tak ada lagi kegiatan, hanya tinggal hamparan hutan yang rusak,” kata Greenpeace.

Proyek tersebut dinilai hanya buang-buang uang negara dan mengakibatkan kerusakan pada hutan.

“Uang negara, uang kita semua telah terbuang sia-sia untuk proyek gagal ini dan yang paling sedih adalah hutan kita semakin hilang tanpa kejelasan siapa yang bertanggungjawab memulihkannya kembali,” ujarnya.

Bahkan, jika proyek itu dilanjutkan, kata Greenpeace, hanya akan menghancurkan 3 juta hektar hutan.

“Proyek Food Estate di seluruh Indonesia jika dilanjutkan akan menghancurkan 3 juta hektar hutan kita. Saatnya kita semua mendesak pemerintah agar menghentikan proyek ini, karena di tengah krisis iklim ini, kita butuh hutan kita terjaga, bukan dihancurkan,” tegasnya. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90