JAKARTA, SUARADEWAN.com – Global Warming atau Pemanasan Global memicu laju suhu bumi semakin memanas. Hal itu bisa mengakibatkan naiknya suhu air laut. Bukan hanya Indonesia yang terancam, tapi seluruh negara, bahkan bumi ini. Mata dunia lagi serius menyoroti hal tersebut. Soal krisis iklim, sudah disinggung oleh PBB. PBB menghimbau dan mengajak para petinggi negara untuk bersama-sama mencari solusi dan melakukan mitigasi.
Yang mengejutkan sekaligus memalukan, serta memilukan adalah hasil survei YouGov, yang menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang paling skeptis terhadap persoalan yang tengah menjadi isu global itu.
“Menurut survei yang dilakukan YouGov,
Indonesia menjadi peringkat pertama negara yang paling tidak percaya global warming,” dikutip dari Instagram @greenpeacid, Sabtu (19/11).
Menjadi aneh, di saat dunia internasional memikirkan solusi atas masalah yang mengancam keberlangsungan hidup manusia, Indonesia malah acuh terhadap hal itu. Padahal, seperti disampaikan Greenpeace Indonesia, fakta-fakta kerusakan yang diakibatkan oleh krisis iklim nampak di depan mata. Seperti naiknya permukaan air laut yang terjadi di pesisir Utara Pulau Jawa.
“Ini menjadi pukulan bagi kita bersama, krisis iklim sudah berdampak pada kehidupan kita, pesisir Utara Pulau Jawa sudah menjadi contoh bagaimana naiknya permukaan air laut akibat krisis iklim menenggelamkan kehidupan masyarakat pesisir,” tulis Greenpeace.
Tidak hanya itu, krisis iklim juga mengancam ketersediaan pangan, bahkan bencana alam. Hal mengerikan semakin dekat dengan kita, bahkan sudah banyak yang merasakan. Oleh karena itu, Greenpeace menyampaikan:
“Dan jika laju pemanasan global terus memburuk, maka kehidupan kita sebagai manusia sangatlah terancam, mulai dari ketersediaan pangan hingga bencana alam yang sering terjad.”
“Mari bergandengan dan menyuarakan tentang perubahan demi menyelamatkan kita dari ancaman krisis iklim,” seru Greenpeace.