JAKARTA, SUARADEWAN.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, turut memberikan tanggapan atas rencana Forum Umat Islam (FUI) bersama alumni “aksi 212” yang ingin melakukan demonstrasi di depan Istana Negara pada 31 Maret nanti.
Menurut Said Aqil, demonstrasi yang dinamai “aksi 313” ini sarat sekali dengan nuansa politiknya. Karena itu menurutnya, aksi seperti ini sebenarnya tidak perlu terjadi dan bisa dibuat sederhana saja.
“Menurut saya gini lah, yang enggak senang Ahok enggak usah dipilih, yang enggak senang Anies ya enggak usah milih,” kaatanya di Jakarta, Selasa (28/3).
Ketua PBNU ini menuturkan, penggelaran aksi demo seperti ini hanya akan membuang-buang sumber daya dan waktu saja, yang mestinya bisa dimafaatkan untuk melakukan aktifitas lain.
“Ngapain demo, energi, tenaga, pikiran, uang, waktu habis semua,” imbuhnya.
Mengenai posisi NU dalam aksi ini, Said Aqil menegaskan organisasi Islam terbesar yang dipimpinnya itu tidak mempunyai peran untuk menolak maupun menerima pihak manapun yang sedang berkompetisi dalam Pilkada DKI, sebab NU bukan partai politik.
“NU sih enggak punya peran dukung atau menolak, karena NU ormas bukan partai politik,” tukasnya.
Meskipun begitu, lanjut Said Aqil, NU tetap mengimbau masyarakat DKI Jakarta untuk menyikapi Pilkada ini dengan baik dan bermartabat. Jangan sampai gara-gara Pilkada, maka terjadilah kekacauan dan ketidakamanan di tengah masyrakat.
“Tapi NU mengimbau agar masyarakat DKI mensukseskan Pilkada dengan baik dan bermartabat, tidak dengan radikal atau rasis,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, tujuan dari aksi FUI bersama alumni “aksi 212” pada demo 31 Maret nanti adalah untuk mendesak Presiden Jokowi segera mencopot Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok dari jabatannya. Lalu menjebloskan yang bersangkutan ke dalam penjara karena saat ini sudah menyandang status sebagai terdakwa dalam kasus penistaan agama. (ZA)
