Spanduk Provokatif Masih Menyebar, Begini Kata Djarot

salah satu contoh spanduk provokatif

JAKARTA, SUARADEWAN.com – Menjelang pemungutan suara putaran kedua pilkada DKI Jakarta, ternyata spanduk dengan tulisan provokatif masih menyebar di seantaro ibukota Negara.

Menurut pengakuan ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta, Mimah Susanti, per hari Sabtu (1/4) kemarin saja pihanya sudah menurunkan lebih di 600 titik spanduk yang bernada provokatif tersebut.

Terkait serangan politik melalui penyebaran spanduk provokatif itu, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berpendapat, hal itu sangat tidak bermutu sekali.

“Kami jalan saja untuk bisa memberi pemahaman kepada warga bahwa di pilkada ini, isu yang selalu disampaikan, maaf ya, spanduk yang bertebaran, maaf, itu nggak mutu,” kata Djarot di Gelanggang Remaja Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (2/4).

Djarot mengingatkan, agar masyarakat berhati-hati dalam mencerna informasi supaya untuk tidak termakan oleh provokasi seperti itu. Sebab, sifat alami dari bangsa Indonesia yang sejati adalah toleran dan berbhineka tunggal ika.

“Selalu saya ingatkan ideologi kita itu adalah pancasila yang berbhinneka tunggal ika. Kita harus bersatu padu untuk menguatkan NKRI serta betul-betul melaksanakan amanah konstitusi,” tukasnya.

Karena itu, lanjut Djarot, sebaiknya tidak perlu ada pihak yang mencoba untuk menghalangi apalagi mengintimidasi warga DKI yang ingin memilihnya dan Ahok pada pemungutan suara putaran kedua 19 April nanti.

“Maka jangan halang-halangi warga memperpanjang kontraknya. Jangan takut-takuti, jangan diintimidasi, itu saja. Biarkan yang menentukan warga,” pungkasnya. (ZA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90