JAKARTA, suaradewan.com – Sungai di Jawa Barat tercemar sangat parah. Sungai tercemar polusi akibat sampah yang bertaburan di sungai-sungai yang ada di Jawa Barat. Setiap tahunnya sekitar 800 ribu ton sampah mengotori Sungai Citarum. Sehingga tak mengherankan jika 35 persen warga Jabar kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
“Tidak semua warga bisa mengakses air bersih. Ada sekitar 35 persen masyarakat kita yang tidak bisa mendapat air bersih,” sahut gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kamis (24/3/2016).
Beliau melanjutkan bahwa kesehatan warga menjadi terancam karena polusi sampah yang ada di sungai Jabar. Jangan-jangan pengobatan gratis tidak akan tepat serta asuransi kesehatan pun tak tepat. Seharusnya menjaga air bersih merupakan focus utama dari kesehatan warga.
Oleh karena itu, lanjut Aher, Pemprov Jawa Barat akan menggelar program Citarum Bestari tahun ini. Dalam enam bulan ke depan, TNI AD akan dilibatkan untuk menjaga kebersihan sungai Citarum. Ditargetkan, 20 kilometer pertama sungai Citarum akan segera disterilkan kebersihannya.
Pemprov Jawa Barat menghimbau kepada masyarakat untuk mengubah pola hidup tak sehat dengan tidak membuang sampah sembarangan ke sungai. “Kalau kita berhasil membangun kultur, mengajak masyarakat untuk mengubah perilaku, kualitas air akan betul-betul terjaga. Manusia harus memahami nilai air dengan baik,” sahut Aher.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jabar Eddy Iskandar Nasution mengatakan kebutuhan manusia akan air bersih sangat besar pentingnya. “Tak ada kehidupan tanpa air. Bahkan air ini komponen paling banyak di tubuh kita. Jadi memang tepat harus menghargai air,” sahut Eddy.
Kesadaran diri masyarakat memang diakuinya paling penting dalam menjaga kelestarian sungai. Semua pihak harus ikut turut serta merangkul dalam menjaga sumber air bersih, diawali dari kebersihan sungai. Konservasi dan pelestarian sumber air harus menjadi perhatian penting bagi semua warga. “Selain meningkatkan kerjasama antar badan pemerintah, sosialisasi ke masyarakat juga perlu,” lanjut Eddy.
(NH)