JAKARTA, SUARADEWAN.com — Aktivis Gerakan Mahasiswa Indonesia menilai Kepolisian dibawah pimpinan Kapolri Jenderal Tito Karnavian memang sudah tak sanggup untuk menyelesaikan kasus kriminal yang membuat penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengalami luka parah di bagian matanya.
Bahkan kasus penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan yang membuat heboh seantero negeri ini sudah sampai lebih dari 1 tahun, upaya pengungkapan kasusnya pun belum juga mendapatkan titik terang. Kasus yang sedang di tangani oleh Kepolisian Republik Indonesia saat ini sama sekali tidak membawa suatu penyelesaian atau yang sebut tuntas.
Penyidik KPK Novel Baswedan selaku korbanpun menyatakan kekecewaannya terhadap Presiden Joko Widodo karena mandeknya kasus yang menimpanya tersebut. Bahkan ia mengatakan bahwa kasusnya tidak akan diungkap oleh kepolisian.
Baca juga:
- TGPF Tak Kunjung Dibentuk, Novel Minta Presiden Serius Bantu Pengungkapan Kasusnya
- Kapolri: Polisi Tidak Perlu Takut Tembak Mati Bandar Narkoba
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Presidium Gerakan Mahasiswa Indonesia, Iskandar menilai Kapolri Jendral Pol. Tito Karnavian tidak serius dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk mewujudkan ketenteraman dan memelihara keamanan, dan menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat yang merasa dirugikan.
“Kami tidak akan tinggal diam atas kejadian tersebut, kami menilai bahwa Pak Tito telah gagal dan harus segera dicopot jabatannya,” Ucap Iskandar saat diwawancarai, Jum’at (14/4) di Jakarta.
Oleh karenanya Gerakan Mahasiswa Indonesia akan turun melakukan Aksi Demonstrasi menuntut dan mendesak Kapolri Tito Karnavia untuk mundur dari jabatannya dan mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera mencopot Kapolri Tito Karnavian pada jumat 20 April 2018.
“Kami akan membuat gerakan Jumat kramat untuk Pak Tito, dan bilamana Pak Jokowi tidak segera mencopot Pak Tito, maka kami menyimpulkan bahwa otak besar dibalik ini semua adalah bapak presiden Jokowi itu sendiri.” Ucap Iskandar diakhir statemennya. (SD)