JAKARTA, SUARADEWAN.com – Kelompok yang menamakan diri mereka Gerakan Kemenangan (Gema) Jakarta awalnya berencana untuk melakukan aksi yang mereka sebut sebagai tamasya Al-Maidah.
Aksi tersebut terkait dengan pelaksanaan pemungutan suara putaran kedua Pilkada DKI Jakarta yang akan digelar pada 19 April mendatang.
Menurut ketua Gema Jakarta, K.H. Ahmad Lutfi Fathullah, gerakan ini awalnya bertujuan untuk mengawal Pilkada DKI Jakarta agar berjalan dengan baik dan damai, serta mencegah terjadinya kecurangan maupun intimidasi terhadap para pemilih.
“Belakangan ide tersebut berkembang dan diberi istilah tamasya Al Maidah. Tetap dengan tujuan agar dapat membantu terwujudnya Pilgub yang jujur, adil dan secara damai,” kata Ahmad melalui pernyatan tertulisnya, Kamis (13/4).
Namun setelah dipertimbangkan lebih jauh, Gema Jakarta kemudian memutuskan untuk membatalkan aksi tamasya Al-Maidah itu. Sebab, dikhawatirkan nantinya akan muncul ekses negatif yang berseberangan dengan tujuan awal pelaksanaan aksi tersebut.
Ahmad Luthfi mengungkapkan, jika dikemudian hari tamasya Al-Maidah itu tetap diselenggarakan, maka dia memastikan aksi itu tidak ada sangkut pautnya dengan Gema Jakarta, dan mereka berlepas diri dari hal itu.
“Jika ada program Tamasya Al-Maidah yang berlanjut di kemudian hari maka program tersebut bukan lagi program Gema Jakarta dan tidak menjadi tanggungjawab Gema Jakarta,” tukasnya. (ZA)