Teman dan Musuh Amerika di Bawah Kepemimpinan Donald Trump

WASHINGTON, SUARADEWAN.com – Donald Trump lewat jargon “America first” menunjukkan komitmen untuk segalanya menomorsatukan Amerika, Donald Trump benar-benar mengubah pandangan tradisional bangsanya mengenai siapa musuh dan sahabat Amerika. Tidak seperti presiden-presiden AS sebelumnya.

Kolumnis The Atlantic Jeffrey Goldberg berspekulasi tentang negara apa saja yang bakal menjadi sekutu dan musuh AS di kepemimpinan Donald Trump, menurutnya Trump telah membuat sekutu-sekutu dan musuh-musuh AS menjadi campur aduk, tidak jelas, siapa musuh, siapa sekutu.

“Kita kini hidup di sebuah dunia di mana para pemimpin Uni Eropa berbicara tentangan ancaman nyata dari seorang presiden Amerika yang mantap membela pemimpin Rusia.”cuitan [di Twitter],” kata Goldberg. “Ini dunia di mana hubungan diplomasi yang sudah mapan diobrak-abrik oleh cepatnya”.

Berikut daftar negara yang menjadi sahabat dan musuh AS di bawah kepemimpinan Donald Trump;

Teman

Negara Israel
Negara Israel

Israel: Mengoreksi sikap Barack Obama terhadap Israel, Trump memulihkan hubungan yang lebih baik dengan sekutu abadi AS ini. Mengamini pandangan gelap Israel tentang Iran, Trump bertindak lebih jauh ingin memindahkan kedutaan besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Tapi Trump masih mengkritik aktivitas permukiman Yahudi di wilayah Palestina, kendati diam-diam memberi lampu hijau.

Negara Rusia
Negara Rusia

Rusia: Sejak Perang Dingin, tak ada presiden AS yang ingin berteman dengan Rusia, tetapi Trump malah benar-benar ingin bersahabat dengan Rusia, atas alasan yang sampai kini hanya dia seorang yang tahu. Ketika duta besarnya sendiri di PBB mengutuk aneksasi Krimea oleh Rusia dan usil Rusia di Ukraina timur, Trump tetap saja menyanjung Presiden Rusia Vladimir Putin dan menepis tudingan bahwa Putin bukanlah pembunuh.

Britania Raya
Britania Raya

Inggris Raya: Perdana menteri dari sekutu abadi AS ini, Theresa May, adalah pemimpin asing pertama yang mengunjungi Trump di Gedung Putih. Trump menyambut suka cita keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Tapi belakangan dia dicemooh oleh rakyat Inggris karena mengeluarkan Keppres larangan imigran tujuh negara muslim masuk ke AS, bahkan ketua majelis rendah parlemen Inggris tak sudi memberikan waktu kepada Trump untuk menyampaikan pidato kehormatan di depan parlemen Inggris.

Setengah Teman

Negara Australia
Negara Australia

Australia: Trump merasa kerepotan oleh warisan kebijakan Barack Obama yang menyepakati pakta dengan Australia untuk memproses 1.250 pengungsi yang berada di kamp pengungsian Australia, untuk bisa masuk ke AS. Trump sebenarnya tak mau menampung pengungsi-pengungsi itu, tetapi mengaku menghormati perjanjian Australia-AS yang ditandatangani semasa era Obama itu.

Negara Jepang
Negara Jepang

Jepang: Selama kampanye presiden, Trump menuding Jepang terlalu diuntungkan dalam perdagangan dengan AS dan menuduh tidak cukup membayar upeti untuk perlindungan militer AS kepada Jepang. Setelah perdana menteri Jepang menemui Trump di Trump Tower, Jepang mendapatkan jaminan dari Menteri Pertahanan James Mattis bahwa negara ini masih dijamin 100 persen keamanannya oleh AS. Tapi komitmen ini tidak pernah keluar dari mulut Gedung Putih.

Bendera Jerman
Bendera Jerman

Jerman: Trump memang menyebut bahwa dia mengagumi Kanselir Angela Merkel, tetapi dia pernah mengkritik kebijakan Merkel soal pengungsi. Merkel pernah mengatakan Eropa tak bisa lagi tergantung kepada AS pimpinan Trump. Jerman kini menjadi pemimpin barisan pembela liberalisme Barat yang dulu ikut dirancang AS.

Setengah Musuh

Bendera Mexico
Bendera Mexico

Meksiko: Sejak awal Trump memang terus menganggap negeri ini musuh, ketimbang sekutu. Meksiko dituding Trump telah mencuri lapangan kerja Amerika, memukul daya saing produk dagang Amerika, dan mengekspor bandit serta kriminal narkoba ke Amerika.

Negeri Tiongkok
Negeri Tiongkok

Tiongkok: Naik cepatnya Tiongkok menjadi negara superpower baru dunia telah membuat negara ini menjadi pesaing Amerika. Dan Trump kini berusaha mengubah praktik dagang Tiongkok, merongrong pembangunan fasilitas militer China di Laut China Selatan, dan memasukkan Tiongkok sebagai penyokong program nuklir Korea Utara, dengan langkah-langkah politik lebih drastis dibandingkan para pendahulunya.

Benar-Benar Musuh

Irak, Iran, Syiria, Sudan, Libya, Yaman, Somalia dan Korea Utara
Irak, Iran, Syiria, Sudan, Libya, Yaman, Somalia dan Korea Utara

Suriah, Irak, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman: Dengan melarang sementara warga negara keenam negara ini, plus Iran, Trump secara tidak langsung mengandangkan keenam negara itu sebagai musuh AS.

Korea Utara: Soal Korut, Trump tidak percaya dengan nasihat Obama bahwa negara ini tengah mengembangkan peluru kendali berkepala nuklir yang bisa menjangkau wilayah Amerika. Trump yakin dirinya bisa menggertak Korea Utara dan menyepelekan kemampuan nuklir Korea Utara. (SD)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90