Hankam  

Terus Usung Pembubaran HTI, Aliansi Bela Garuda Kirim Buku Putih ke Pemerintah

YOGYAKARTA, SUARADEWAN.com – Aliansi Bela Garuda (ABG) menggelar press release Buku Putih bertema “Bela Garuda untuk Mewujudkan Ikhuwah Kebangsaan dan Kemanusiaan dalam Bingkai NKRI.”

Bertempat di Cafe Galon, Wirobrajan, Yogyakarta, Jumat (2/6/2017), acara dihadiri oleh sejumlah pewarta berita, baik cetak maupun online, beserta tamu undangan sebanyak 25 orang. Hadir di antaranya, yakni Ketua Dewan Pengurus ABG Abah Anang, Sekretaris ABG Fedro, serta Dewan Pembina ABG Totok dan Bowo.

Kegiatan ini dimulai dari pukul 18.30 WIB. Bapak Anang, Bowo dan Totok masing-masing menyampaikan paparannya di depan para tetamu undangan yang hadir.

“ABG memiliki komitmen yang bersinergi dengan pihak pemerintah tentang wacana akan pembubaran ormas HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) yang mana demi kemajemukan dan kebinekaan NKRI,” terang Abah.

Ditegaskan pula bahwa ABG mendukung penuh dan sudah melakukan upaya langkah nyata, seperti mengirimkan surat dan buku putih ke pemerintah RI, seperti ke Presiden RI, Menkopolhukam, Menteri Agama, Kapolri, dan lembaga tinggi negara terkait.

Sekitar pukul 20.00 WIB, dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab. Tak hanya para hadirin undangan, pihak media juga diberi kesempatan untuk menggali informasi dari kegiatan ABG ini.

“Kami sejalan dan memberi dukungan penuh pada visi ABG untuk tetap menjaga NKRI dari ormas yang bertentangan dengan ideologi Pancasila,” ujar perwakilan dari Yayasan Persatuan Indonesia, Gede Mahesa.

Pihaknya juga mengaku akan bersinergi dengan ABG dan sangat mengapresiasi serta menghargai langkah-langkah yang diambil dalam kerja ABG dengan ikut serta berpartisipasi.

Pihak lainnya, yakni perwakilan dari Banser Yogyakarta, turut serta memberi masukan dan sarannya.

“Tokoh-tokoh HTI harus dimonitor agar tidak menyebarkan paham-paham ke masyarakat luas saat wacana pemerintah akan adanya pembubaran HTI,” pinta Ambar.

Ambar juga menghimbau kepada ABG agar mampu memberikan edukasi pemahaman kepada para pengikut HTI untuk mengembalikan pemahaman nilai-nilai persatuan NRKI.

“Ini dibutuhkan agar tidak menimbulkan permasalahan sosial saat HTI dibubarkan dan para mantan anggota HTI dapat diterima di lapisan masyarakat,” lanjutnya.

Hal senada juga disampaikan oleh perwakilan dari Institut Seni Indonesia (ISI), Bapak Marwan, yang turut menyampaikan gagasannya berupa saran langkah awal kepada ABG.

“ABG harus melakukan deteksi dini saat wacana pembubaran ormas HTI yang mana apakah HTI akan berbalik bergabung ke arah parpol ataupun dari pihak parpol yang akan menaungi ormas HTI dengan analisa terkait persiapan 2019 saat Pilpres untuk penghimpunan massa,” terangnya.

Adapun dari pihak media, dalam hal ini diwakili oleh Wahyu dari RRI, pihaknya sangat mendukung upaya dan langkah nyata yang sudah lebih awal dilaksanakan oleh ABG.

“Kami akan bantu mem-blow up langkah nyata ABG seperti sudah terlaksananya pengiriman surat dan buku putih ke pihak pemerintah sehingga ABG memiliki sinergisitas yang sama dengan wacanan pemerintah untuk pembubaran HTI,” tandas Wahyu. (ms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90