SURABAYA, SUARADEWAN.com – Karena didorong oleh rasa cintanya pada perdamaian, persatuan dan kesatuan, warga kota Surabaya menyatakan dengan tegas menolak rencana ceramah Imam Besar FPI, Rizieq Shihab di Masjid Ampel pada Selasa (11/4) besok.
Menurut warga yang tergabung dalam Solidaritas Aktivis Surabaya (SAS) ini, ceramah Imam FPI tersebut dikhawatirkan akan memicu perpecahan di kota pahlawan tersebut. Padahal, selama ini Surabaya sudah menjadi kota yang plural, humanis dan menjunjung kebhinekaan.
“Surabaya sudah tertata rapi, sudah kondusif. Jangan sampai pengajian oleh Rizieq jadi pemicu pecah belah dan persatuan kesatuan di Surabaya,” kata Udin Sakera, Korlap aksi SAS saat menyampaikan sikapnya di Polsek Semampir beberapa waktu lalu.
Penolakan tersebut menurut Udin bukannya tanpa dasar. Sebab, berdasarkan pengalaman selama ini, paham yang disebarkan oleh Rizieq Shihab itu terbukti sering menyebabkan kekacauan.
“Di mana-mana Rizieq itu kan membawa kekacauan. Jangan sampai menyebarkan pahamnya di sini. Apalagi Masjid dan Makam Ampel merupakan tempat yang sakral dan religius,” tukasnya.
Senada dengan warga Surabaya tersebut, GP Ansor Kota Surabaya juga menyatakan penolakannya atas kedatangan Imam FPI itu. Alasananya, karena ceramah Rizieq dinilai cenderung provokatif dan meresahkan, serta bisa memicu konflik di masyarakat.
Penolakan tersebut disampaikan GP Ansor Kota Surabaya melalui surat resmi yang ditujukan pada Kapolres Tanjung Perak pada 6 April lalu.
“Kami berharap pihak kepolisian yang berwenang dalam hal ini mengambil langkah tegas untuk mencegah konflik yang terjadi,” demikian penggalan isi surat tersebut.
Surat penolakan tersebut ditandatangani oleh ketua GP Ansor Kota Surabaya Muhammad Asrori Muslich, dan Sekretarisnya M Farid Afif. (ZA)