JAKARTA, SUARADEWAN.com – Baru-baru ini tersebar video viral berdurasi 5 menit. Dalam video tersebut, kata-kata kebencian (hate speech) terus digumamkan, termasuk menuding negara, presiden, pejabat, dan tokoh-tokoh negarawan.
Sebagaimana yang tampak dalam video, yang bersangkutan (penyebar hate speech) tengah berceramah dalam sebuah acara Maulid Nabi Muhammad. Hal itu terlihat dari background di mana ia bicara. Sehingga tentu, ini patut disayangkan di mana Maulid Nabi menjadi ajang menyebarkan kebencian bukan kedamaian.
“Kalian jangan macam-macam dengan rakyat. Hei polisi bangsat, jangan macam-macam sama rakyat. Topi kalian, seragam kalian, semuanya dari rakyat,” ujar seorang penceramah dalam video tersebut yang tampak mengenakan pakaian berjubah.
Dari rekaman video yang bisa kita dengar, alasannya hanya satu, yakni mereka (negara dan aparat) dinilai telah memusuhi ulama. Dan ulama yang dimaksud adalah petinggi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
“Habib, yang mau menyelematkan negara dari penghinat-penghiatan, mau menyelematkan Pancasila, malah mau kalian masukkan penjara. Ahok si anak pelacur itu, Ahok yang jelas-jelas menistakan agama, malah tidak kau masukkan penjara. Hei polisi, dibayar berapa kamu sama Ahok? Kok jadi buta kamu?” lantangnya kembali.
Ia juga mengaku sebagai golongan dari laskar Islam. Ia menegaskan untuk tidak macam-macam dengan kelompoknya.
“Kalian jangan macam-macam sama orang Islam. Kami tidak takut senjata kalian. Kami laskar. Laskar itu, kalau ditembak, nggak lari. Ditembak, makin maju,” tandasnya. (ms)