ACEH, SUARADEWAN.com – Kerusuhan terjadi di Rumah Tahanan (Rutan) Idi, Aceh Timur, pada Jumat (24/3/17) waktu setempat. Puluhan narapidana melakukan aksi pengrusakan fasilitas rutan dengan menggunakan batu dan benda lainnya.
Menurut Kapolres Aceh Timur AKBP Rudi Purwiyanto, para punghuni rutan protes karena tuntutan mereka tidak dipenuhi oleh pihak rutan.
“Mereka juga mengeluarkan tempat nasi, diminta agar diganti dengan tupperware. Lauk makan agar beragam, dan tidak ada pungutan pada keluarga yang membesuk,” ungkap AKBP Rudi saat meninjau lokasi kejadian.
Sementara itu, Kepala Rutan cabang Idi, Irdi Rana menyebut, kerusuhan yang terjadi di Rutan Idi sengaja dilakukan oleh oknum sebagai pengalihan isu dengan berbagai tuntutan.
Irdi menduga, protes yang berakhir rusuh tersebut untuk mengalihkan isu atas temuan ganja 1 kilogram yang berhasil diungkap oleh petugas sebelumnya.
“Tuntutan yang mereka layangkan itu semua untuk menutupi temuan, dan kita akan periksa jika ada petugas yang terlibat dalam kasus ini. Kita akan tindak tegas dan akan kita laporkan kepada polisi,” ungkapnya.
Irdi mengakui, tuntutan napi selama ini sudah dipenuhi. “Sehari saya masuk dinas, makanan dulu saya benahi. Saya panggil itu rekanannya. Sekarang sudah bagus, kok masih demo, protes, ini kan aneh. Soal piring makan misalnya, itu sudah saya ganti sejak saya berdinas di sini. Saya di sini baru dua bulan lima hari,” terangnya.
Kerusuhan tersebut berakhir setelah pihak kepolisian datang ke lokasi dan mengajak para napi serta sipir rutan untuk berdiskusi. (DD)