JAKARTA, SUARADEWAN.com – Forum Umat Islam (FUI) bersama alumni “aksi 212” berencana menggelar unjuk rasa di depan Istana Negara hari ini, Jumat (31/3).
Mereka menuntut supaya Presiden Jokowi segera mengambil tindakan memecat dan memenjarakan gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, karena yang bersangkutan sudah menyandang status terdakwa dalam kasus penistaan agama.
Aksi tersebut dinilai sarat dengan nuansa politis terkait pelaksaanaan Pilkada DKI Jakarta. Sebab, Ahok yang mereka tuntut untuk dipenjarakan itu adalah calon Gubernur petahana yang akan bersaing head to head dengan paslon Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada pemungutan suara putaran kedua 19 April mendatang.
Terkait dengan rencana aksi FUI tersebut, di media daring youtube muncul sebuah video yang menyatakan bahwa aksi 313 itu tidak murni lahir dari kesadaran hati dan akal semua umat Islam, melainkan hanya ditunggangi oleh kepentingan dari pihak tertentu.
Dalam video berjudul “Ajakan Tipuan Aksi 31 Maret 2017 ditunggangi Kelompok Tertentu” yang berdurasi 1 menit 30 detik itu disampaikan, bahwa aksi ini bertujuan untuk mendukung pasangan calon tertentu, misalnya dengan membuat spanduk provokasi yang mengatasnamakan agama, ormas, dan mahasiswa. Padahal, menurut keterangan video itu, agama hanya dimanfaatkan untuk memuluskan kepentingan politik pihak tertentu saja.
Data terhimpun, video tersebut dirilis di youtube pada Kamis, 30 Maret 2017 kemarin. Dan hingga berita ini ditulis, video itu telah dilihat lebih dari 100 kali. Dalam video ini juga dimuat keterangan dari tokoh terkait aksi 313 yang disadur dari berita media, antara lain mengutip pernyataan dari ketua umum PBNU Said Aqil Siradj dan Sekretaris Jenderal FUI Muhammad Al-Khathath. (ZA)