Hankam  

Waspadai Pencucian Otak, Menhan: Perangi Paham Asing Anti Pancasila

JAKARTA, SUARADEWAN.com – Hadiri acara di Universitas Indonesia (UI), Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengklaim ancaman terbesar Indonesia saat ini adalah berperang melawan paham asing yang bertentangan dengan Pancasila.

“Sekarang kita sedang berperang dengan pencucian otak. Makanya Pancasila harus dijadikan mindset,” kata Ryamizard di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Jakarta, Jumat (4/8/2017).

Paham di luar Pancasila tidak bisa dihadapi sengan senjata militer. Sebab, paham itu sebagai bentuk pencucian otak yang mau mengubah ideologi negara.

Baginya, ini semua merupakan tantangan kita bersama untuk menjaga NKRI. Dalam kasus ini, Ryamizard memberikan contoh Uni Soviet.

“Uni Soviet negara kuat dalam sistem persenjataan. Tapi, dengan perang dingin dan cuci otak, mereka bablas (tercerai berai),” ucapnya.

Berdasarkan keterangan Ryamizard, sejauh ini perlengkapan militer Indonesia cukup kuat. Bahkan, Indonesia termasuk negara Asia Tenggara terkuat dalam segi pertahanan militer. Indonesia juga sudah mampu memproduksi alat utama sistem persenjataan sendiri.

Meski demikian, menurutnya, senjata militer saja tidak cukup untuk memerangi pencucian otak dari paham di luar Pancasila. Salah satu cara yang dapat digunakan saat ini adalah program bela negara yang dicanangkan pemerintah.

“Bela negara satu-satunya untuk memperkuat mindset ideologi Pancasila,” ujarnya.

Dia menegaskan bagi warga negara Indonesia, yang tidak suka dengan Pancasila bisa keluar dari negara ini. Namun pemerintah berusaha terus melakukan pendekatan untuk menjaga warganya.

“Kami terus melakukan pendekatan, ke sekolah, pesantren dan universitas untuk menguatkan ideologi Pancasila. Karena Pancasila kekuatan bangsa Indonesia,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90