JAKARTA, SUARADEWAN.com – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menegaskan bahwa pihaknya butuh helikopter demi mewujudkan kemandirian pertahanan nasional. Hal ini disampaikan oleh Kepala Staf TNI AU Marsekal Hadi Tjahjanto.
Oleh karena helikopter merupakan kebutuhan yang mendesak, KSAU kemudian meminta PT Dirgantara Indonesia (Persero) untuk memproduksi helikopter.
“Saya sudah sampaikan ke Direktur Utama (PT Dirgantara Indonesia) bahwa kebutuhan yang mendesak adalah helikopter,” kata Hadi dalam kunjungannya ke Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Hadi pun berharap bahwa jika Kementerian Pertahanan meneken kontrak pengadaan helikopter, maka PT Dirgantara Indonesia harus memperhatikan spesifikasi yang diinginkan. Untuk itulah, demi menjamin hasil produksi nantinya, pihak TNI AU akan mengirimkan personelnya untuk melakukan pendampingan.
“Sehingga proses produksi dari pengadaan itu berjalan sesuai yang kami inginkan,” lanjut Hadi yang juga merupakan Komisaris Utama PT Dirgantara Indonesia.
Dalam kunjungannya ke Lanud Iswahjudi, KSAU juga menyempatkan untuk meninjau pesawat tempur F-5 Tiger II di Skadron Udara 14 yang sudah hampir setahun tidak terbang. Menurut Hadi, pesawat ini harus diganti dengan generasi 4.5.
“Sebab memiliki kelebihan pada mesinnya yang tidak perlu diganti untuk jangka panjang. Selain itu, mampu mengangkat beban seperti senjata dan bahan bakar dalam jarak jauh. Ini tentu cocok untuk Indonesia yang memiliki wilayah luas,” terangnya.
Selain itu, TNI AU juga ingin menganti pesawat F-5. Pihaknya sendiri sudah mengajukan pembaharuan pesawat T50i Golden Eagle di Skadron 15 Lanud Iswahjudi. Bagi Hadi, pembaharuan ini dibutuhkan karena pesawat T50i memiliki sejumlah kekurangan, di antaranya pada bagian radarnya. (ms)